Jumat, 15 Juni 2012

METODE DAN KAIFIYAH BELAJAR YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

Pendahuluan

Belajar adalah suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan cara mempelajari lewat buku – buku, menerima pelajaran dari bangku sekolah atau kuliah atau juga melakukan penelitian – penelitian dan penyidikan – penyidikan dilaboraturium.
Untuk menjadi seorang pelajar sangat mudah. Seorang anak yang baru diterima disebuah lembaga pendidikan saja, baik negri maupun swasta, asal persyaratan administrasinya sudah dipenuhi, ia sudah bisa dikategorikan sebagai pelajar. Hanya masalahnya, tidak semudah itu untuk setiap pelajar bisa menjadi pelajar yang berhasil. Seorang pelajar yang berhasil tidak cukup dinilai hanya berhasil dibidang akademisnya, menduduki rangking atas dikelasnya atau kejuaraan – kejuaraan sekolah yang diraihnya, tetapi harus dilihat pula dari sisi kualitasnya.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.










Pembahasan

KAIFIYAH BELAJAR YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

A. Menggapai Konsep Belajar

Belajar adalah suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan cara mempelajari lewat buku – buku, menerima pelajaran dari bangku sekolah atau kuliah atau juga melakukan penelitian – penelitian dan penyidikan – penyidikan dilaboraturium maupun perpustakaan.
Dalam konsep belajar, seorang pelajar hendaknya mengetahui apa yang akan dipelajari. Artinya ia mempunyai konsep atau gambaran dan rencana yang akan dipelajari sehingga dalam belajarnya nanti akan membuahkan hasil yang baik. Adapun pangkal yang utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah adanya :

1). Keteraturan Belajar

Yang dimaksud keteraturan belajar adalah :
1. Teratur dalam mengikuti pelajaran disekolah dan selalu mengikuti pelajaran dari guru – guru yang mengajar.
2. Teratur dalam belajar dirumah dengan selalu mengulang pelajaran yang telah diajarkan disekolah.
3. Teratur dalam memiiki buku – buku catatan pelajaran.
4. Teratur dalam menyusun perlengkapan yang digunakan untuk belajar.

2). Kedisiplinan Belajar

Selain keteraturan sangat perlu diperhatikan, agar seorang pelajar dapat belajar dengan baik, ia harus bersikap disiplin dalam hal – hal sebagai berikut :
1. Disiplin dalam menepati jadwal belajar.
2. disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda – nunda waktu belajar.
3. disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemauan dan semangat belajar baik disekolah maupun dirumah.
4. disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan sara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur.
Apabila cara belajar yang teratur dan disiplin itu sudah menjadi kebiasaan, maka akan terbentuk etos belajar yang baik.

3). Prinsip – prinsip Belajar

Selain mengenal juga melaksanakan keteraturan belajar dan kedisiplinan belajar, seorang pelajar perlu mengetahui sekaligus melakukan prinsip – prinsip belajar berikut ini :
1. Belajar hendaknya dengan teratur dan terencana.
2. Belajar harus dengan penuh.
3. Belajar hendaknya dengan pengertian.
4. Belajar perlu mengenal batas ( tidak memforsir diri ).
5. Belajar dengan menggunakan perpustskaan.

B. Kesiapan Mental Belajar

Untuk bias belajar dengan sukses seorang pelajar hendaknya mempunyai sikap positif didalam menempuh jalan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan kegiatan belajarnya. Sikap positif harus dimiliki oleh setiap pelajar agar dirinya selalu siap dalam menghadapi sagala kesukaran atau kendala- kendala yang mungkin dihadapi dalam proses belajarnya terutama segi kesiapan mental. Kesiapan mental ini meliputi lima macam aspek, yaitu :
1. Seorang pelajar harus memilki cita – cita.
2. Seorang pelajar harus memiliki minat terhadap pelajaran.
3. Seorang pelajar hendaknya mempunyai keuletan dalam menempuh cita – cita.
4. Seorang pelajar harus percaya pada diri sendiri.
5. Seorang pelajar harus memiliki kebebasan jiwa.

Apabila seorang pelajar sudah memiliki semua aspek kesiapan mental tersebut, maka bisa dikatakan bahwa ia telah memiliki suatu tujuan yang jelas dan benar dalam usaha belajarnya. Sehingga kegiatan belajar yang ditempuhnya akan terarah dan terprogram untuk mencapai tujuan atau cita – cita yang dikehendaki.

C ). Kiat Sukses Belajar

Cara belajar yang baik bukan merupakan bakat yang dimiliki oleh setiap orang tertentu saja, tetapi merupakan kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap orang. Siapapun akan bias belajar dengan baik asal mau berlatih, yaitu melatih otaknya untuk terus belajar dengan keteraturan dan disiplin seta bisa menggunakan waktunya seefisien mungkin. Yang disebut terakhir inilah justru merupakan kunci keberhasilan seorang dalam belajar. Oleh karena itu kiat – kiat mengatur penggunaan waktu yang efektif dan efisien perlu dipelajari dan dipraktekaan oleh pelajar dalam kegiatan sehari – hari. Adapun beberapa cara untuk bisa memanfaatkan waktu seefisien mungkin,yaitu :
1. Hendaklah seluruh waktu dalam sehari habis dibagi dikelompokan untuk keperluan belajar, makan, tidur, istirahat, olahraga, beribadah, membaca, bacaan ringan, bermain, dan sebagainya.
2. Pilihlah waktu yang khusus dan istimewa untuk belajar, misalnya dipagi hari setelah shalat shubuh, sore atau malam. Dan hendaknya ditentukan pula kira – kira berapa jam.
3. Buatlah rincian pembagian waktu untuk macam – macam pelajaran yang akan dipelajari setiap harinya, sesuai dengan waktu yang tersedia.
4. Pelajaran yang dianggap sukar sebaiknya didahulukan dan diberi jatah waktu belajar yang lebih lama.
5. Jadwal belajar dirumah yang telah disusun sedapat mungkin dilaksanakan dengan penuh disiplin.
6. Belajar dengan penuh konsentrasi sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan. Sebab apabila disiplin waktu belajar ini benar – benar dipatuhi, maka kemungkinan berhasil sangatlah besar.

Di samping tersebut diatas pelajar itu harus memperhatikan hal – hal yang dianjurkan sebagaimana tersebut diatas, perlu diperhatikan juga hal – hal yang harus dijauhi atau dihindari olehnya. Diantarnya ialah :
1. Singkirkan gangguan – gangguan disekeliling tempat belajar.
2. Singkirkan barang – barang mainan atau hiburan.
3. Jangan menganggap kegiatan belajar itu sebagai beban yang memberatkan.
4. Jangan sekali – kali menghayal akan bisa menguasai atau menguasai atau memperoleh nilai bagus dari suatu mata pelajaran selama dirinya belum serius dan sungguh – sungguh dalam mempelajarinya.
5. Jangan suka mencampuradukan catatan suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain.
6. Kalau ada teman mau mengajak bermain pada jam belajar, bilang saja : “sori, aku lagi gak mau keluar, aku ingin tenang dirumah” atau dengan jawaban dan sikap lain yang lebih halus.

D. Kriteria Pelajar Yang Sukses

Untuk menjadi seorang pelajar sangat mudah. Seorang anak yang baru diterima disebuah lembaga pendidikan saja, baik negri maupun swasta, asal persyaratan administrasinya sudah dipenuhi, ia sudah bisa dikategorikan sebagai pelajar. Hanya masalahnya, tidak semudah itu untuk setiap pelajar bisa menjadi pelajar yang berhasil. Seorang pelajar yang berhasil tidak cukup dinilai hanya berhasil dibidang akademisnya, menduduki rangking atas dikelasnya atau kejuaraan – kejuaraan sekolah yang diraihnya, tetapi harus dilihat pula dari sisi kualitasnya.
Itukah sebabnya, tidak mudah untuk bisa menjadi seorang pelajar yang benar – benar bisa berhasil dan sukses dengan sempurna. Karena indicator untuk bisa menjadi pelajr yang berhasil sebaik itu banyak sekali. Diantaranya ialah :
1. Menguasai ilmu pengetahuan dari prlajaran – pelajaran yang telah diberikan oleh guru serta memiliki keterampilan sesuai bakat dan minatnya.
2. Terbiasa dengan cara berpikir ilmiah ( sesuai logika ) serta mempunyai ide dan pemikiran atau pendapat yang dapat diterima oleh banyak orang dan bisa dipertanggung jawabkan.
3. Mempunyai prilaku yang mencerminkan pribadi yang mandiri, sportif serta memiliki pendalaman agama yang kuat.
4. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli dengan lingkungan, mempunyai rasa social yang tinggi serta peduli terhadap ornag lain terutama terhadap orang tua, saudara dan keluarga.
5. Mampu menunjukan kecintaanya terhadap ilmu seta menghayati hikmah – hikmahnya. Diantaranya seperti apa yang telah dipesankan oleh Nabi Muhammad SAW, kepada para penuntut ilmu, yaitu :
 Mempelajari ilmu dengan niat karena Allah, merupakan tanda taqwa kepada – Nya.
 Mencarinya merupakan ibadah.
 Menelaahnya ( mendalami secara detail sebagai pembaca tasbih ( mensucikan Allah ).
 Menyelidikinya ( mengadakan penelitian ) adalah jihad.
 Mengajarkan kepada orang lain merupakan sedekah.
 Menyampaikan kepada ahlinya merupakan kebatilan.

Disamping indicator – indicator tersebut diatas, untuk menjadi seorang pelajar yang berhasil, juga harus memiliki pemahaman dan sikap yang positif terhadap kegiatan – kegiatan belajarnya, diantaranya ialah :
1. Menghayati benar – benar bahwa belajar atau menuntut ilmu itu termasuk ibadah, dan merupakan salah satu kebutuhan hidupnya.
2. Dalam kegiatan belajarnya selalu mengedepankan rasa kecintaan terhadap ilmu,keikhlasan,kesadaran, dan kesungguhan.
3. Dapat memahami bahwa masa belajar adalah masa yang penuh perjuangan dan kedisiplin yang memerlukan kesabaran, keuletan, dan banyak melakukan riyadhah ( suka prihatin ).
4. Bakat intelektualnya selalu ditumbuhkan melalui kebiasaan gemar membaca, membiasakan diri berjkunjung ke perpustukaan, dan setiap malamnya selalu belajar.
5. Bersikap jujur dalam menuntut ilmu, tidak suka melakukan perbuatan curang seperti menyontek dan pelanggaran dosa lainnya.
6. Seorang pelajar yang baik selain memiliki sifat – sifat terpuji, ia juga mempunyai etos kerja yang tinggi.

E. Syarat – syarat Belajar

1. Pesan Ali bin Abi Tholib K. R. W.

Dalam kitab Ta’limul Muta’allim hal 15 disebutkan dua sya’ir sebagai berikut :
Artinya :
“ Ingatlah, anda tidak dapat memperoleh ilmu kecuali dengan memenuhi enam syarat. Seluruhnya akan kuterangkan dengan jelas, sebagai berikut :
1. Cerdik
2. Semagat
3. Sabar
4. Memiliki bekal
5. Petunjuk guru
6. Waktu yang cukup

2. Pesan Imam Syafi’i RA.

Dalam hal mencari ilmu, Imam Syafi’i RA. pernah berpesan dalam syair sebagai berikut :
Artinya :
“ Demi Allah, seorang pemuda harus mempunyai ilmu dan taqwa. Jika dua – duanya tidak ada pada dirinya. Maka dia tidak akan mempunyai harga diri ”.
“ Barang siapa yang tidak pernah merasakan kehinaan sedikitpun dalam belajar, maka ia akan mengalami kebutaan selama hidupnya “.
METODE PEMBELAJARAN EFEKTIF
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.

Metode Debat

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:

Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

Cooperative Script
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.

Kelebihan:
• Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
• Setiap siswa mendapat peran.
• Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.

Kekurangan:
• Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
• Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.


Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.

Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.

Numbered Heads Together
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Langkah-langkah:
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6. Kesimpulan.


Kelebihan:
• Setiap siswa menjadi siap semua.
• Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
• Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan:
• Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
• Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Seleksi topik
Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

b. Merencanakan kerjasama
Parasiswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah
di atas.

c. Implementasi
Parasiswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

d. Analisis dan sintesis
Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

e. Penyajian hasil akhir
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

f. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
Metode Jigsaw
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

Metode Team Games Tournament (TGT)

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.


Ada 5 komponen utama dalam komponen utama dalam TGT yaitu:

1. Penyajian kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

2. Kelompok (team)

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.

3. Game

Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4. Turnamen

Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.

5. Team recognize (penghargaan kelompok)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40

Model Student Teams – Achievement Divisions (STAD)

Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.

Langkah-langkah:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5. Memberi evaluasi.
6. Penutup.



Kelebihan:
1. Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2. Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan:
1. Anggota kelompok semua mengalami kesulitan.
2. Membedakan siswa.

Model Examples Non Examples

Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.

Langkah-langkah:
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.

Kebaikan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.


Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.


Model Lesson Study
Lesson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di Jepang yang dalam bahasa Jepangnya disebut Jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh Makoto Yoshida.
Lesson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan profesionalitas guru-guru di Jepang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sejumlah guru bekerjasama dalam suatu kelompok. Kerjasama ini meliputi:
a. Perencanaan.
b. Praktek mengajar.
c. Observasi.
d. Refleksi/ kritikan terhadap pembelajaran.

2. Salah satu guru dalam kelompok tersebut melakukan tahap perencanaan yaitu membuat rencana pembelajaran yang matang dilengkapi dengan dasar-dasar teori yang menunjang.
3. Guru yang telah membuat rencana pembelajaran pada (2) kemudian mengajar di kelas sesungguhnya. Berarti tahap praktek mengajar terlaksana.
4. Guru-guru lain dalam kelompok tersebut mengamati proses pembelajaran sambil mencocokkan rencana pembelajaran yang telah dibuat Berarti tahap
observasi terlalui.

5. Semua guru dalam kelompok termasuk guru yang telah mengajar kemudian bersama-sama mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Tahap ini merupakan tahap refleksi. Dalam tahap ini juga didiskusikan langkah-langkah perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
6. Hasil pada (5) selanjutnya diimplementasikan pada kelas/ pembelajaran berikutnya dan seterusnya kembali ke (2).
Adapun kelebihan metode lesson study sebagai berikut:
1. Dapat diterapkan di setiap bidang mulai seni, bahasa, sampai matematika dan olahraga dan pada setiap tingkatan kelas.
2. Dapat dilaksanakan antar/ lintas sekolah.
Penutup

Belajar adalah suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan cara mempelajari buku-buku, menerima pelajaran dari bangku sekolah atau kuliah atau juga melakukan penelitian-penelitian dan penyidikan-penyidikan di laboratorium maupun perpusatakaan.

Dalam belajar kita juga harus mengimbanginya dengan upaya spiritual seperti sholat-sholat sunah dan do’a- do’a untuk mengiringi kesuksesan dalam belajar.

Malirah kita belajar ilmu untuk ilmu, agar kita memperoleh berkahnya dan hasil yang bermanfaat dan marilah kita belajar ilmu untuk amal agar kita beramal yang disertai ilmu, karena orang yang beramal tanpa ilmu amalnya sesat.

0 komentar:

Posting Komentar

If U have Site U Can Earn
Top pay per click payments. Make money from your website.
dollarsincome.com
Make Money Online
$0.00 Start. Start in 5 mins. $3K per week. Make money from your website.
dollarsincome.com
U Have Website We have Cash
If you have website put our banner on it, make money for each visitor
dollarsincome.com
Make Money when you Sleep
$0 invest - earn $80.00 daily.Online income system that works.
dollarsincome.com
Buy Facebook Fans, Free Fan Exchange, Earn Money Online

Site Search