Faktor Yang Menentukan Pengaturan Fisik
Keadaan fisik
kelas mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan murid. Fisik kelas dapat
berdampak positif dan Negatif bagi pembentukan keperibadian anak. Lebih – lebih
bila di ingat bahwa anak – anak itu berdiam di dalam kelas selama lima jam
setiap hari, selama enam tahun di sekolah dasar. Murid – murid sekolah dasar
merupakan anak – anak yang sedang dalam masa pertumbuhan baik fisik maupun
psikisnya. Oleh sebab itu fisik kelas harus diatur sebaik – baiknya untuk menunjang pengembangan
fisik dan psikis anak.
Pengaturan
fisik kelas dapat memotivasi siswa untuk bergerak lebih bebas, bekerja
kelompok, mempersiapkan materi belajar dan praktek selama pelajaran secara
efektif.
Untuk mengatur
fisik kelas yang baik, guru perlu mempertimbangkan banyak hal. Pertama – tama
harus mempertimbangkan kepentingan kurikulum. Dalam program kurikulum perlu
diushakan agar murid menjadi kreatif, Produktif, dan Interaktif. Hal ini
mengakibatkan pengaturan kelas harus member kesempatan bergerak leluasa.
Misalnya dalam bidang bahasa Studi Indonesia, mungkin sekali guru ingin
mengadakan latihan drama atau lomba baca puisi maka pengaturan ruang kelasnya
harus berbeda. Demikian pula bila guru ingin melatih koor atau tarian, maka
pengaturan ruang kelasnya pun berbeda pula. Untuk itu semua organisasi kelas
harus memberikan kemungkinan terhadap penyelenggaraan segala macam kegiatan
kurikuler. Tujuan utama kegiatan kurikuler tersebut yang mempengaruhi
pengaturan fisik kelas.
Di samping itu
yang mempengaruhi pengaturan fisik kelas tergantung pada falsafah guru kelas
yang bersangkutan, apakah dia menerapkan sistem pengajaran langsung atau system
pengajaran fasilitatif. Kalau guru yang bersangkutan menggunakan sistem pengajaran
langsung, guru menjadi pusat kegiatan.
Dia mengontrol
kurikulum, kegiatan murid, dan materi yang di pelajari murid. Akibatnya murid
biasanya duduk berhadapan dengan guru. Murid di Atur duduk berderet – deret,
dari depan dan belakang. Apabila guru memilih sistem pengajaran fasilitatif,
Misalnya seperti cara belajar siswa Aktif (CBSA), Maka tempat duduk murid
diatur menjadi kelompok – kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 – 6 Murid.
Murid – murid tersebut tidak perlu harus menghadap pada guru. Mereka belajar
dan bekerja dalam Kelompok.
0 komentar:
Posting Komentar